Perkosa Perawan
Saat Tidur -Perkenalkan
namaku Anji saat ini aku berkuliah di universitas swasta Jakarta, kisah seksku
ini adalah kejadian nyata tanpa ada rekayasa, kejadian ini terjadi satu tahun
yang lalu, temanku yang bernama Tegar mengajakku menemaninya transaski dengan
temannya (Jodi )..
Saya jelaskan saja perihal
kedua orang itu sebelumnya. Tegar adalah teman kuliahku dan dia seorang yang
rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah.
Jonathan adalah teman
kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya (saya
tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi!).
Setahun yang lalu Jonathan
menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung (Jonathan sudah mengetahui
perihal bisnis Tegar sebelumnya) milik orang tuanya kepada Tegar, koleksi
lukisan dan patung tersebut berusia tua.
Tegar tertarik tapi dia
membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut
lemari ke Bintaro, oleh karena itu Tegar mengajak saya ikut dan saya pun setuju
saja.
Perlu saya jelaskan
sebelumnya, Jonathan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Tegar
diperkirakan karena Jonathan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang
tambahan.
Keesokan harinya (hari
Minggu), saya dan Tegar berangkat menuju rumah Jonathan di kawasan Depok.
Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan
menanyakan maksud kedatangan kami.
Setelah kami jelaskan, mereka
mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Jonathan melalui telepon. Saya
memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Jonathan yang amat
luas dan indah,
” Betapa kayanya orang tua
Jonathan” bisik dalam hatiku.
Kami harus menunggu sebentar
karena Jonathan sedang makan. Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam.
Dalam pembicaraan itu,
seorang satpam menceritakan kalau Jonathan itu seorang playboy dan suka membawa
wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi.
Setelah menunggu selang 10
menit, akhirnya Jonathan datang (saya yang baru pertama kali melihatnya harus
mengakui bahwa Jonathan memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun
seorang lelaki dan bukan seorang homo!).
Tegar memperkenalkan saya
dengan Jonathan. Setelah itu Jonathan mengajak Tegar masuk ke rumah untuk
melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.
Saya bingung apakah saya
harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan
sekitar 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu (saya)
ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini (pos satpam).
Saya pun berjalan menuju
rumahnya. Ketika saya masuk, saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat
sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu
ruangan.
Saya bingung apakah saya
sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut (sebenarnya bisa saja
saya teriak memanggil nama Tegar atau Jonathan tapi tindakan itu sangat tidak
sopan!).
Akhirnya saya memutuskan
untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah
saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat
sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka.
Saya mengira mungkin saja
mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit
pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak
perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian
atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana!
Dasar otak saya yang sudah
kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar
tersebut dan menutup pintu itu.
Saya melihat sekeliling kamar
itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SLTP berserakan di
tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Jonathan dan seorang lelaki tua dan
wanita tua (mungkin foto orang tuanya).
Anak perempuan yang sangat
cantik, manis dan kuning langsat! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya
melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya: Ervina kelas 1 C.
Masih kelas 1! berarti usianya baru antara 11-12 tahun.
Lalu saya memfokuskan
penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu! Ingin
rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan
pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya
itu
Dadanya masih kecil dan ranum
dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam (BH atau kutang) di balik
dasternya itu! Wajahnya sangat imut, cantik dan manis! Akhirnya saya
memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga..mulus sekali!
Lalu saya menaikkan sedikit
lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam (CD) warna putih. Saya
meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya, lalu saya mengintip ke
dalam,.. Astaga! tidak ada bulunya! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat
dingin mengalir deras dari tubuh saya.
Lalu saya mencium Cdnya,
tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas
dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada
kotoran di pusarnya! Luar biasa!
Otak porno saya pun sangat
kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali
dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan
putih! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar.
Lalu saya menarik lagi tali
dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Ervina yang bewarna kuning
kecoklatan! Jantung saya kali ini terasa berhenti! Sayapun merasa tubuh saya
menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut
payudaranya.
Saya melakukankan dengan
lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Ervina sendiri masih tertidur
pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.
Dasar otakku yang sudah gila,
saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas,
sehingga Ervina kini hanya mengenakan celana dalam (CD) saja! Saya memandangi
tubuh Ervina dengan penuh rasa kagum.
Tiba-tiba Ervina sedikit
bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja.
Saya mengelus tubuh Ervina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus,
saya ingin menikmati lebih dari itu!
Saya menarik perlahan-lahan
CD Ervina ke arah bawah hingga lepas. Kini Ervina telah telanjang bulat! Betapa
indahnya tubuh Ervina ini, gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan cantik
dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya
sehelaipun!
Lalu saya mengelus bibir
vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas
dari vaginanya itu! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir
vaginanya dengan perlahan-lahan, terlihat dalamnya bewarna kemerah merahan
dengan daging di atasnya.
Saya menjulurkan lidah saya
ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga
melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi
kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja!
Benar dugaan saya! Pada saat
saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Ervina terbangun! Saya pun terkejut
setengah mati! Untung Ervina tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan
vaginanya dengan kedua tangannya.
Mukanya kelihatan takut juga.
Ervina lalu berkata ” Siapa
kamu, apa yang ingin kamu lakukan?”.
Saya langsung berpikir keras
untuk keluar dari kesulitan ini! Lalu saya mengatakan kepada Ervina: ” Ervina,
saya melakukan ini karena Jonathan yang mengijinkannya!”, kataku yang
berbohong.
Ervina kelihatan tidak
percaya lalu berkata ” Tidak mungkin, Jonathan kakakku!”. Pandai juga dia!
Tapi saya tidak menyerah
begitu saja. Saya mengatakan lagi ” Ervina, saya tahu Jonathan kakakmu tapi dia
punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu
terlibat hutang yang amat besar? Apakah kamu tidak kasihan pada Jonathan?,
kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil
berbohong.
Ervina terdiam sejenak. Saya
berusaha menenangkan Ervina sambil mengelus rambutnya. Ervina tetap terdiam.
Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia
kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya.
Terlihat lagi kedua buah
dadanya yang indah dan ranum itu! Saya mencium pipinya dan berkata “Saya akan
selalu mencintaimu, percayalah!”.
Saya merebahkan tubuhnya dan
menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan
pasrah saja terhadap saya.
Saya tersenyum dalam hati.
Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan ”
tugas ” ini (maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Jonathan dengan Tegar
selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh!).
Saya langsung mencium mulut
Ervina dengan rakus. Ervina kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena
dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya.
Saya menyedot kedua buah dadanya
dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat
kuat, Ervina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun
menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat!
“Sakit Kak ” kata Ervina.
Saya tidak lagi mendengar rintihan Ervina.
Saya mengulum dan menggigit
pentil Ervina lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Ervina. Setelah
puas, saya membalikkan badan Ervina sehingga Ervina tengkurap. Saya jilat
seluruh punggung Ervina sampai ke pantatnya.
Saya remas pantat Ervina
kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan
indah. Saya jilat anus Ervina, terasa asin sedikit! Dengan jari telunjuk saya,
saya tusuk-tusuk anusnya, Ervina kelihatan merintih atas tindakan saya itu.
Saya angkat pantat Ervina, saya remas bagian vagina Ervina sambil ia nungging
(posisi saya di belakang Ervina).
Ervina sudah seperti boneka
mainan saya saja! Setelah puas, saya balikkan lagi tubuh Ervina sehingga ia
terlentang, saya naik ke atas kepala Ervina dan menyodorkan penis saya ke mulut
Ervina.
” Jilat dan kulum!” kataku.
Ervina ragu juga pada
awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.
Penis saya terasa enak dan
geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.
“Kulum!” kataku, dia lalu mengulumnya.
Saya dorong pantat saya
sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah
karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan
sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga.
Sambil ia mengulum penis
saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat
bekas merah di payudaranya. Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke
vaginanya.
Saya jilat vaginanya sepuas mungkin,
lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Ervina
menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau
mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya
meremas-remas pantatnya.
Akhirnya saya ingin menjebol
vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Ervina, saya sodorkan penis saya ke arah
vaginanya. Ervina kelihatan ketakutan juga, ” Jangan kak, saya masih perawan!”,
Nah ini dia! saya membujuk Ervina dengan rayuan-rayuan manis.
Ervina terdiam pasrah. Saya
tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke
vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu! Sulit sekali awalnya tapi saya
tidak menyerah.
Saya lebarkan kedua kakinya
hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan
dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil
menerobos vaginanya
Ervina mencakar tangan saya
sambil berkata ” sakitt!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan
Ervina!
Sudah sepertiga penis saya
yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan
akhirnya amblas semua! Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya
tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus!
Ervina memejamkan matanya sambil
menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah
dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya
yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat!
Saya memainkan irama cepat
ketika penis saya menghujam vaginanya. Baru 5 menit saya merasakan cairan
hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya.
Setelah bermain 15 menit
lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air
mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali!
Saya peluk Ervina dan mencium
bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan
darah di sprei kasurnya.
Habislah keperawanannya!
Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan.
Saya ambil uang 300.000
rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Ervina,
” Ervina, ini untuk uang
jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Ervina hanya terdiam saja sambil
menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal.
Saya langsung keluar kamar
dan menunggu saja di depan pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Jonathan dan
Tegar turun sambil menggotong lukisan dan patung.
Ternyata mereka transaksinya
bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik
lainnya.
Pantasan saja mereka lama!
Akhirnya saya dan Tegar permisi ke Jonathan dan ke kedua satpam itu. Kami pergi
meninggalkan rumah itu.
Tegar puas dengan
transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Jonathan. hari yang indah dan takkan terlupakan!











